JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH

Table of Contents

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH HANYA DI damargumilang.com JUAL HEWAN UNTUK QURBAN BERKWALITAS DI MERGANGSAN JOGJAKARTA 085876847205

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN BERKWALITAS

Dalil Disyari’atkannya Kurban

Allah SWT sudah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sebetulnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat sebab Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sebenarnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kau banyak mendapat kebaikan dari padanya, maka sebutlah nama Allah dikala kau menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).

Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan bahkan yang dilaksanakan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih binatang Kurban. Sebenarnya binatang Kurban itu kelak pada hari akhir zaman akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sebenarnya sebelum darah Kurban itu meraba tanah, dia (pahalanya) sudah diterima di sisi Allah, karenanya beruntunglah kalian segala dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi).

Peraturan Berkurban

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH

Ibadah kurban tata tertibnya sunnah muakkadah (sunnah yang betul-betul disarankan). Bagi orang yang mampu mengerjakannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka dia dihukumi makruh. Hewan ini menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban hal yang demikian, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).

Dari Ummu Salamah ra, Nabi saw bersabda, “Dan jika kalian telah memperhatikan hilal (tanggal) masuknya bulan Dzul Hijjah, dan salah seorang di antara kau berkeinginan berkurban, karenanya hendaklah ia membolehkan rambut dan kukunya.” HR Muslim

Arti sabda Nabi saw, ” berharap berkorban” adalah dalil bahwa ibadah kurban ini sunnah, bukan semestinya.

Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar ra bahwa mereka berdua belum pernah melaksanakan kurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran keduanya takut sekiranya perihal kurban itu dianggap semestinya.

Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir terhadap Allah Azza wa Jalla.”

Syarat-syarat Qurban

Binatang yang Dibolehkan untuk Kurban

Binatang yang boleh untuk kurban yakni onta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk selain yang tiga tipe ini tak diizinkan. Allah SWT berfirman, “supaya mereka menyebut nama Allah terhadap hewan ternak yang sudah dianugerahkan Allah kepada mereka.” (Al-Hajj: 34).

Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur separo tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Hewan ini sesuai dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hewan kurban yang paling baik merupakan kambing yang jadza’ (powel/berumur satu tahun).” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Uqbah bin Amir ra, saya berkata, aduhai Rasulullah saw, aku memiliki jadza’, Rasulullah saw menjawab, “Berkurbanlah dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian mengurbankan binatang kecuali yang berumur satu tahun ke atas, kalau itu menyulitkanmu, maka sembelihlah domba Jadza’.”

Waktu Penyembelihan Setelah Kurban

Untuk kurban disyaratkan tak disembelih sesudah terbit sang surya pada hari ‘Iduladha. Setelah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang. Sebetulnya tiga hari hal yang demikian tidak ada lagi waktu penyembelihannya.

Dari al-Barra’ ra Nabi saw bersabda, “Hakekatnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) yaitu kita salat, kemudian kita kembali dan memotong kurban. Barangsiapa mengerjakan hal itu, berarti dia mendapatkan sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu, maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan terhadap keluarganya yang tak termasuk ibadah kurban sama sekali.”

Abu Burdah berkata, “Pada hari Nahar, Rasulullah saw berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda: ‘Barangsiapa salat cocok dengan salat kami dan menghadap ke kiblat kami, dan beribadah dengan metode ibadah kami, karenanya dia tidak menyembelih kirban sebelum dia salat’.”

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum salat, karenanya sesungguhnya dia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah salat dan khotbah, sebetulnya dia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah umat Islam.” (HR Bukhari dan Muslim).