JUAL HEWAN QURBAN TERMURAH

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN BERKWALITAS

Dalil Disyari’atkannya Kurban

Allah SWT sudah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya, “Sebenarnya Kami sudah memberikan kepadamu sedap yang banyak. Karenanya dirikanlah salat sebab Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sebetulnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (Al-Kautsar: 1 — 3).

“Dan sudah Kami jadikan untuk kau unta-unta itu sebagai syiar Allah. Kau banyak memperoleh kebaikan dari padanya, karenanya sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya.” (Al-Hajj: 36).

Keutamaan Ibadah Kurban

Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tak ada suatu amalan malahan yang dikerjakan oleh manusia pada hari raya Kurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan Kurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sebetulnya sebelum darah Kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) sudah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian seluruh dengan (pahala) Kurban itu.” (HR Tirmidzi).

Tata Berkurban

JUAL HEWAN UNTUK QURBAN TERMURAH

Ibadah kurban peraturannya sunnah muakkadah (sunnah yang betul-betul disarankan). Bagi orang yang mampu melaksanakannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka dia dihukumi makruh. Hewan ini menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).

Dari Ummu Salamah ra, Nabi saw bersabda, “Dan jikalau kalian telah memandang hilal (tanggal) masuknya bulan Dzul Hijjah, dan salah seorang di antara kau ingin berkurban, maka hendaklah dia mengizinkan rambut dan kukunya.” HR Muslim

Arti sabda Nabi saw, ” berkeinginan berkorban” yaitu dalil bahwa ibadah kurban ini sunnah, bukan sepatutnya.

Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar ra bahwa mereka berdua belum pernah mengerjakan kurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran keduanya takut apabila tentang kurban itu dianggap sepatutnya.

Hikmah Kurban

Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain merupakan hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir terhadap Allah Azza wa Jalla.”

Prasyarat-persyaratan Qurban

Hewan yang Diizinkan untuk Kurban

Binatang yang boleh untuk kurban ialah onta, sapi (kerbau) dan kambing. Untuk selain yang tiga jenis ini tidak diizinkan. Allah SWT berfirman, “agar mereka menyebut nama Allah kepada binatang ternak yang sudah dianugerahkan Allah kepada mereka.” (Al-Hajj: 34).

Dan dianggap memadai berkurban dengan domba yang berumur separo tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, dan unta yang berumur lima tahun, baik itu jantan atau betina. Binatang ini cocok dengan hadis-hadis di bawah ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Hewan kurban yang paling bagus yaitu kambing yang jadza’ (powel/berumur satu tahun).” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Uqbah bin Amir ra, aku berkata, wahai Rasulullah saw, aku memiliki jadza’, Rasulullah saw menjawab, “Berkurbanlah dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian mengurbankan hewan kecuali yang berumur satu tahun ke atas, bila itu menyulitkanmu, maka sembelihlah domba Jadza’.”

Waktu Penyembelihan Setelah Kurban

Untuk kurban disyaratkan tidak disembelih setelah terbit sang surya pada hari ‘Iduladha. Setelah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang. Sesungguhnya tiga hari tersebut tak ada lagi waktu penyembelihannya.

Dari al-Barra’ ra Nabi saw bersabda, “Sebenarnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Iduladha) merupakan kita salat, kemudian kita kembali dan memotong kurban. Barangsiapa melakukan hal itu, berarti dia menerima sunnah kami. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum itu, maka sembelihan itu tidak lain hanyalah daging yang ia persembahkan terhadap keluarganya yang tidak termasuk ibadah kurban sama sekali.”

Abu Burdah berkata, “Pada hari Nahar, Rasulullah saw berkhotbah di hadapan kami, beliau bersabda: ‘Barangsiapa salat pantas dengan salat kami dan menghadap ke kiblat kami, dan beribadah dengan cara ibadah kami, karenanya ia tidak menyembelih kirban sebelum dia salat’.”

Dalam hadis yang lain, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum salat, maka sebenarnya dia menyembelih untuk dirinya. Dan barangsiapa yang menyembelih setelah salat dan khotbah, hakekatnya ia sudah sempurnakan dan dia mendapatkan sunnah umat Islam.” (HR Bukhari dan Muslim).